Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*
(Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAIM Tarate Sumenep)
Apa itu taqwa?
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, arti dasar dari "taqwa" adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Senantiasa mengingat Allah SWT serta bersyukur kepada-Nya tanpa ada pengingkaran di dalamnya. Mengutip Imam Nawawi, taqwa adalah ‘’menaati perintah dan larangan-Nya’’. Atau dalam bahasa Imam Al Jurjani: ‘’Taqwa yaitu menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.’’
Bagi seorang muslim, ketaqwaan menjadi sesuatu yang sangat penting, karena taqwa menjadi ukuran kehormatan seseorang di hadapan Allah SWT Sebagaimana firmanNya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling taqwa diantarakamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13).
Ayat ke-177 Surat Al Baqarah merinci setidaknya 17 ciri orang yang bertaqwa. Lima yang pertama adalah aspek keyakinan atau aqidah (Beriman kepada Allah, Hari Kiamat, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab, Nabi-nabi). Empat lainnya amalan fardhiyah (shalat, sabar dalam penderitaan, sabar dalam peperangan), sedangkan 8 berikutnya berupa amalan sosial (berinfak kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, peminta-minta, hamba sahaya, menunaikan zakat, dan menepati janji)
Ketaqwaan yang dinyatakan dalam bentuk amal perbuatan jasmaniah yang dapat disaksikan secara lahiriah merupakan perwujudan keimanan seseorang kepada Allah SWT. Iman yang terdapat di dalam dada diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan jasmaniah. Oleh sebab itu, kata taqwa di dalam Al-Qur’an sering dihubungkan dengan kata iman. Orang-orang yang bertaqwa diberi berbagai kelebihan oleh Allah SWT, tidak hanya ketika mereka di akhirat nanti, tetapi juga ketika mereka berada di dunia ini. Setiap kesulitan yang dihadapinya akan dimudahkan segala urusannya, dilimpahkan kepadanya berkah dari langit dan bumi, dianugerahi petunjuk untuk dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil dan diampuni segala kesalahannya dan dihapus segala dosanya.
Salah satu hikmah dibulan suci ramadhan adalah dapat meningkatkan ketaqwaan seorang hamba kepada Allah SWT. Menjalankan ibadah puasa adalah hal yang wajib, seperti yang tertera dalam ayat Al-Quran berikut ini;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqkwa. (QS. Al Baqarah: 183).
Ayat diatas menunjukkan salah satu hikmah puasa di bulan suci ramadhan agar umat Islam dapat menggapai derajat taqwa yang mulia. Ketika melaksanakan ibadah puasa, berarti umat Islam telah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Hal ini adalah pengertian taqwa. Bentuk taqwa dalam ibadah puasa dapat dilihat dari hal-hal berikut;
Demikian artikel singkat ini, semoga kita semua menjadi orang yang bertaqwa seperti diinginkan Allah, Sang Pencipta kita, aamiin. Selamat menunaikan ibadah puasa 1441 H.
*Kepala Pusat Data & Informasi
STAI Miftahul Ulum Tarate Sumenep
INFORMASI KAMPUS :
STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep
Menuju Institut Terkemuka di Madura
Jalan Pesantren No 11
Tarate Pandian Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur - Indonesia
Telp : +62 878 - 7030 - 0328 / WA : +62 81 776 - 883 -730 / +62 823 - 3483 - 4806
Website : http://www.staimtarate.ac.id
E-mail 1 : official@staimtarate.ac.id
E-mail 2 : staimtarate.official@gmail.com
SOSIAL MEDIA
Maaf Belum Tersedia
Maaf Belum Tersedia