STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep

STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep
Inovasi Menembus Batas Dunia - Menuju Institut Terkemuka di Madura

Artikel Terkini 11 Mar 2020
By MEDIA CENTER STAIM TARATE

Kurangnya Moralitas Pada Lembaga Pendidikan Formal

Kurangnya Moralitas Pada Lembaga Pendidikan Formal

Oleh : Haris Suaidy, M.Pd

(Dosen Prodi PGMI STAIM Tarate Sumenep)

 

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, yang menentukan dalam membentuk kepribadian seorang anak. Karena itu sekolah disebut sebagai lembaga pendidikan kedua seteah keluarga yang berperan dalam mendidik peserta didik . Hal ini cukup beralasan, mengingat bahwa sekolah merupakan tempat khusus dalam menuntut berbagai ilmu pengetahuan. Kenyataan di lapangan masih banyak proses pendidikan di sekolah yang lebih mengutamakan aspek kognitifnya daripada afektif dan psikomotoriknya. Dari beberapa kasus pelaksanaan Ujian Nasional pun lebih mementingkan aspek intelektualnya daripada aspek kejujurannya, tingkat kejujuran Ujian Nasional itu hanyalah  25%, karena masih banyak anak didik yang menyontek dalam pelbagai cara dalam mengerjakan Ujian Nasional itu sendiri. Saat ini masih belum banyak sekolah yang memberikan pendidikan secara kuat. Yang banyak  yaitu sekolah berlomba-lomba untuk meraih prestasi akademik seperti UN tertinggi dan prestasi akademik lainnya, kurang memperhatikan moralitas anak didiknya. Suasana sekolah tersebut terlihat sangat kering dengan nilai-nilai moral agama, hal terebut berakibat meskipun para siswa lulus dengan nilai yang sangat baik/ tinggi, namun dari segi moralitasnya amatlah rendah. Maka pribadi semacam ini kedepannya jelas rentan terhadap pengaruh negatif yang saat ini sulit dibendung serta melihat arus perkembanan zaman semakin komplek.

Lembaga pendidikan formal yaitu sekolah dalam memprogramkan pendidikan karakter pada aplikasinya haruslah dilakukan dengan cara yang meyeluruh tidak separuh – separuh  karena keterlibatan semua komponen-komponen di sekolah menjadi jaminan dalam pelaksanaan pendidikan karakter sehingga usaha sekolah untuk mengembangkan potensi peserta didik dapat tergali dan terbentuk baik secara kognitif, afektif maupuan psikomotoriknya. Komponen-komponen dalam pendidikan karakter apabila diuraikan terdiri dari; peseta didik, guru, kepala sekolah, lembaga pendidikan, kurikulum,  dan keterlibatan seluruh warga sekolah yang menjadi pijakan dan kesatuan utuh pembentukan karakter. Berkaitan dengan itu menurut (Mulyasa, 2011:41) bahwa pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan secara efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk mengoprasikannya, dana sekolah yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan fungsinya, sarana parasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran, serta dukungan yang tinggi dari masyarakat atau orang tua siswa.

Lembaga pendidikan yang terdapat di  Indonesia, ada dua jenis pendidikan, yaitu pendidikan umum dan pendidikan Islam. Yang dikelompokkan kepada jenis pendidikan umum yaitu SD, SLTP, SMA/ SMK dan Perguruan Tinggi, sementara lembaga pendidikan yang kemudian diidentikkan dengan lembaga pendidikan Islam adalah Pesantren, Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia saat ini mulai banyak bermunculan sekolah yang bernafaskan islam yaitu Sekolah Islam Terpadu,  pada tingkat dasar disebut Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).  Semua lembaga ini akan menjalankan proses pendidikan yang berdasarkan kepada konsep-konsep yang telah dibangun dalam sistem pendidikan yang dianutnya. Aplikasinya dalam Sekolah Islam Terpadu diartikan sebagai sekolah yang menerapkan pendekatan penyelenggaraannya dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu jalinan kurikulum. Sekolah Islam Terpadu juga menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penyelenggaraannya memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar yaitu sekolah, rumah dan masyarakat.

Berdasarkan  pemahaman diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Sekolah Islam Terpadu adalah sekolah islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integrative nilai dan ajaran islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal dan kerjasama antara guru dan orang tua, serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi murid. Sekolah Islam Terpadu yang muncul sebagai alternatif solusi dari keresahan sebagai masyarakat muslim yang menginginkan adanya sebuah institusi pendidikan islam yang bertujuan agar siswanya mempunyai kompetensi seimbang, sehingga mampu melahirkan generasi muda muslim yang memiliki moralitas, berilmu, berwawasan luas dan bermanfaat bagi ummat.

 

INFORMASI KAMPUS :

STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep
Menuju Institut Terkemuka di Madura

Jalan Pesantren No 11
Tarate Pandian Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur - Indonesia
Telp : +62 878 - 7030 - 0328 / WA : +62 81 776 - 883 -730 / +62 823 - 3483 - 4806

Website : http://www.staimtarate.ac.id

E-mail 1 : official@staimtarate.ac.id 

E-mail 2 :  staimtarate.official@gmail.com

 

SOSIAL MEDIA

AGENDA KEGIATAN

AGENDA

LAUNCHING RUMAH JURNAL DAN WORKSH