Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*
E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com
(Dosen Prodi Ekonomi Syariah STAIM Tarate Sumenep)
Organisasi sebagai wadah bagi orang-orang dalam memenuhi kebutuhan hidup yang berbeda-beda. Pada dasarnya organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan. Didalam kerjasama melibatkan usaha-usaha koordinasi, kerjasama, dan interaksi antar individu yang berbeda-beda. Untuk mencapai usaha tersebut memerlukan interaksi manusia dalam hal ini adalah karyawan perusahaan, organisasi pada umumnya dikembangkan sebagai instrumen bagi pencapaian tujuan-tujuan tertentu dan cenderung muncul dalam situasi, saat orang-orang menyadari manfaat organisasi sebagai jalan terbaik pelaksanaan kegiatan kolektif. Beberapa atribut organisasi adalah :
Pemahaman atas perilaku individu dalam organisasi menjadi semakin penting sebagai bagian dari kegiatan manajemen. Prestasi individu adalah dasar prestasi organisasi, oleh karena itu pemahaman atas perilaku individu adalah hal yang sangat penting bagi pelaksanaan manejemen yang efektif. Ada empat pengaruh penting atas perilaku dan motivasi individu dalam prganisasi yaitu karakteristik individu, motivasi individu, imbalan dan stress (Gibson, Ivancevich & Donnely, 1985 : 2).
Perilaku individu tersebut dibentuk oleh variabel-variabel karakteristik biografis (meliputi variabel-variabel usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja), kemampuan, kepribadian dan pembelajaran. Semua variabel ini sangat berpengaruh pada kinerja dan kepuasan karyawan dalam suatu organisasi.
Menurut Kreitner dan Kinicki (1998 : 428) manajemen adalah komunikasi. Setiap fungsi dan aktivitas manajerial selalu melibatkan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi yang efektif sangat berpengaruh terhadap kesuksesan peran manajerial dan organisasi. Kualitas dan komunikasi organisasi juga berperan penting dalam sosialisasi terhadap para karyawan saat organisasi mengalami perubahan. Hasil penelitian (Freen dalam Kreitner dan Kinicki, 1998 : 428) juga menunjukkan bahwa rendahnya ketrampilan berkomunikasi dapat meningkatkan biaya organisasi, yang berarti inefesiensi.
Sementara itu individu-individu didalam organisasi berasal dari lingkungan yang berbeda-beda yang membawa faktor fisiologis, psikologi dan biografi kedalam organisasi. Perbedaan individu ini dilihat dari karakteristiknya dengan menggunakan unsur-unsur dari fisiologi dan psikologis dalam melakukan kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
Dari pandangan diatas dapat dikatakan bahwa organisasi dapat mencapai tujuannya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, dikoordinasi dan dievaluasi dengan melewati proses komunikasi. Mengingat yang melakukan kerja sama dalam organisasi atau perusahaan merupakan sekolompok pelaku yang berupa atasan dan bawahan, juga diantara sesama karyawan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu diperlukan adanya media komunikasi, agar masing-masing individu mengetahui segala kewajiban dan tanggung jawab yang diembannya.
Komunikasi berperan dalam melancarkan kegiatan-kegiatan seperti kegiatan yang dilakukan atasan, interaksi antar karyawan, untuk mengambil keputusan, organisasi memerlukan adanya kepemimpinan, didorong kerjasama orang-orang, adanya berbagai keputusan, usaha-usaha yang terkoordinasi, serta pelaksanaan terkendali (Hicks dan Gullet, 1995). Komunikasi dipandang sebagai suatu proses yang peranannya sangat besar, yaitu komunikasi dapat memperlihatkan suatu perubahan yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (Muhammad, 2000) dipandang sebagai alat penyesuaian personil dalam memahami situasi dan masalah.
Untuk mencapai komunikasi yang efektif dalam pemindahan informasi dan kemampuan pemahaman atar individu, antara pengirim dan penerima informasi hendaknya memiliki kesamaan, yaitu mengenai sifat individu, pengalaman. Lingkungan dan latar belakang sosial budaya sehingga dapat menyerap informasi secara tepat kegiatan-kegiatan komunikasi sebagai pelaksanaan dari sistem komunikasi atau program komunikasi khusus dapat diukur sehingga kualitas dan kinerja eksekutif, pejabat dan staf komunikasi dapat diketahui dan bila diperlukan dapat diperbaiki secara sistematik, agar efektivitas dan efisiensi komunikasi dapat meningkat (Hardjana, 2000). Dapat dikatakan bahwa dengan proses komunikasi ini memungkinkan adanya keterpaduan perilaku setiap karyawan dalam kelompok, agar semuanya menuju satu tujuan (Prawirosentono, 1999).
Demikian artikel singkat ini saya tulis, semoga bermanfaat.
*Kepala Pusat Data & Informasi
STAI Miftahul Ulum Tarate Sumenep
INFORMASI KAMPUS :
STAI Miftahul Ulum Tarate Pandian Sumenep
Menuju Institut Terkemuka di Madura
Jalan Pesantren No 11
Tarate Pandian Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur - Indonesia
Telp : +62 878 - 7030 - 0328 / WA : +62 81 776 - 883 -730 / +62 823 - 3483 - 4806
Website : http://www.staimtarate.ac.id
E-mail 1 : official@staimtarate.ac.id
E-mail 2 : staimtarate.official@gmail.com
SOSIAL MEDIA
Maaf Belum Tersedia
Maaf Belum Tersedia